Sabtu, 19 Juli 2008

Anak Sulit Makan Berakibat Fatal

Sulit makan pada anak dapat berakibat fatal bila dipicu oleh penyakit atau kelainan tertentu. Kesulitan ini bisa seperti anak tidak mau menelan makanan dan cuma ditahan dalam mulut, bahkan dikeluarkan lagi, juga menolak atau melawan pada waktu makan. Mungkin bisa juga makan terlalu sedikit atau sebaliknya, hanya mau makan jenis makanan tertentu misalnya susu, cepat bosan dengan makanan yang disajikan dan lain-lain

Gangguan tersebut dapat menimpa semua kelompok usia anak, dari mulai bayi yang baru lahir sampai akhir masa anak-anak (berkisar 18 tahun). Namun jenis, penyebab, derajat dan lamanya diperkirakan berbeda-beda. Derajat kesulitan makan mungkin sederhana, cuma berlangsung singkat seperti kurang nafsu makan, seperti yang biasa ditemukan ketika anak menderita penyakit infeksi akut. Kesulitan makan pun bisa berlangsung lama dan berat, sehingga berdampak fatal.

Memang kelainan tersebut dapat disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, tetapi bisa juga muncul dari multifaktor. Faktor ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu nutrisi (kemampuan untuk mengonsumsi makanan tertentu), kelainan organik, dan gangguan jiwa. Akibatnya, kesehatan tubuh, tumbuh kembang dan aktivitas sehari-hari anak menjadi terhambat. Misalnya pada kelainan yang singkat, anak menjadi kehabisan energi akut, sampai pingsan atau kejang-kejang, karena tak makan beberapa hari.

Sedangkan pada anak yang tidak menyukai sayuran atau buah-buahan dapat terkena kekurangan vitamin A. Anak pun bisa tekena anemia dan defisiensi besi, jika hanya mengonsumsi susu murni, sehingga berdampak buruk pada kekebalan dan kecerdasan otak. Kekurangan makan dalam waktu lama dapat menghambat pertumbuhan serta perkembangan, pada bayi disebut dengan ‘gagal tumbuh’ atau terjadi malnutrisi energi protein pada balita

Tidak ada komentar: